JAKARTA - Tingkat pengangguran di DKI Jakarta diklaim rendah oleh Gubernur Pramono Anung. Klaim itu ditanggapi Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil DKI Jakarta, Achmad Azran, yang menegaskan Jakarta masih butuh banyak lapangan pekerjaan.
Menurut Achmad Azran, fakta yang ada di lapangan memperlihatkan betapa sulitnya masyarakat Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan.
"Hampir setiap job fair yang digelar, masyarakat selalu membludak. Lowongan yang tersedia pun tidak sesuai dengan jumlah pencari kerja. Bahkan, untuk satu lowongan kerja, pelamarnya mencapai ratusan bahkan ribuan," tuturnya, Rabu (17/9/2025), di Jakarta.
Senator yang akrab disapa Bang Azran ini menambahkan, rekrutmen berbagai sektor memang membantu, walau jumlahnya terbatas.
Namun, Ia juga mengimbau agar Pemprov terus mencari investor yang bisa menghadirkan banyak lapangan pekerjaan. Selain itu, putra asli Betawi ini mengingatkan jika Pemprov bisa saja memberikan modal pelatihan agar pencari kerja bisa berupaya mencari pemasukan dari sektor informal.
"Dalam keterbatasan lapangan kerja, masyarakat bisa diberikan pelatihan untuk terjun ke sektor informal yang sebenarnya sangat menjanjikan. Seperti menjadi enterpreneur, konten kreator, dan lainnya," tuturnya.
Hanya saja, Bang Azran mengingatkan jika pelatihan pun tidak cukup. "Harus ada pendampingan sehingga langkah mereka terarah. Hal-hal semacam ini bisa menjadi solusi saat lapangan pekerjaan sangat-sangat terbatas," katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengklaim tingkat pengangguran di Jakarta lebih rendah dibandingkan nasional.
Meski demikian, ia tetap memprioritaskan penciptaan lapangan kerja dan menekan angka pengangguran di ibu kota dengan menggunakan APBD.
Salah satu upaya Pemprov DKI yakni dengan membuka rekrutmen di berbagai sektor, termasuk di Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Selain itu, pembukaan lapangan kerja juga dilakukan melalui penyelenggaraan pameran bursa kerja atau job fair.(*)