DBH Jakarta Dipangkas, Bang Azran Sebut BUMD Harus Lakukan Efisiensi dan Lakukan Terobosan

JAKARTA - Karena Dana Bagi Hasil (DBH) Jakarta dipotong Rp 15 triliun oleh pemerintah pusat, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil DKI Jakarta, Achmad Azran, berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa melakukan efisiensi dan meningkatkan kinerja untuk menutup hal tersebut.

Senator yang akrab disapa Bang Azran ini pun mendukung langkah Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang meminta BUMD putar otak cari skema pendanaan. Pasalnya, APBD Jakarta sebenarnya sudah diketok sebesar Rp 95 triliun, mau tidak mau mau turun menjadi Rp 79 triliun akibat pengurangan DBH yang hampir Rp 15 triliun.

"Suka tidak suka, BUMD harus meningkatkan kinerja agar bisa mendapatkan tambahan buat DKI Jakarta. Memang tidak akan mudah, tapi harus dijalani dan harus melakukan terobosan-terobosan," tutur Bang Azran, Selasa (7/10/2025).

Senator yang tergabung dalam Komite I DPD RI ini menambahkan, BUMD juga harus memperketat pengeluaran yang tidak penting."Mungkin efisiensi anggaran bisa dilakukan di BUMD, dalam artian pengeluaran dana besar untuk hal yang tidak penting atau minim pengawasan, lebih baik dikurangi selain tentunya mencari sumber-sumber pemasukan tambahan lainnya," katanya.

Putera asli Betawi ini menambahkan, pemotongan dana bagi hasil ini bukan hanya dialami DKI Jakarta. "Ini kebijakan untuk semua daerah. Yang artinya, daerah lain pun harus memikirkan hal yang sama seperti Jakarta, walau mungkin dampaknya akan berbeda," paparnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendorong BUMD untuk lebih kreatif dalam menjalankan programnya. Pramono juga meminta BUMD mencari mitra dalam mewujudkan programnya. Namun, ia memastikan program prioritas bagi warga tidak mampu atau kurang beruntung tidak diganggu sama sekali.(*)

Scroll to Top